Halaman

Rabu, 29 Februari 2012

Cara Belajar Paling efektif

TIPS BELEJAR EFEKTIF SAAT MENJELANG UJIAN
1. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

2. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.

3. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis

4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.

5. Membaca Adalah Kunci Belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

8. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

9. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.

Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.

Yuk Kenal Lebih Dala SUNGAI MUSI

Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Geografi

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.
Sungai Musi dengan Jembatan Ampera sebagai latar belakang
Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar, pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah :
  1. Sungai Komering
  2. Sungai Rawas
  3. Sungai Leko
  4. Sungai Lakitan
  5. Sungai Kelingi
  6. Sungai Lematang
  7. Sungai Semangus
  8. Sungai Ogan
Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Selasa, 28 Februari 2012

10 Labirin Rumit dan Menakjubkan


"Alam adalah labirin. Bila (dalam hidup) kamu terlalu tergesa mencari jalan malah akan tersesat". Demikian kata-kata Francis Bacon, Sr. (Filsuf Inggris - 1561-1626) yang menunjukkan betapa labirin (labyrinths atau mazes; english) merupakan teka-teki paling menakjubkan, sekaligus menantang untuk bisa dipecahkan.

Dalam mitos Yunani, labirin diciptakan oleh Daedalus (dewa kerajinan) untuk memenjarakan Minotaur. Namun, labirin yang kita kenal sekarang hanyalah tempat bermain yang intinya mencari jalan keluar dengan begitu banyak tujuan menyesatkan.

Maka terciptalah berbagai wahana labirin di dunia. Diantaranya, terdapat 10 labirin paling menakjubkan yang mungkin bisa menjadi destinasi wisata bagi kita.

1. Longleat Hedge Maze (UK)
Labirin di tempat ini disebut-sebut sebagai labirin terpanjang di dunia. Dibuat oleh Greg Bright di tahun 1975, meliputi area seluas 0,6 hektar, dengan total jalur di dalamnya sepanjang 2,72 kilometer.  Uniknya, di tengah-tengah terdapat jembatan sehingga kita bisa melihat bentuk labirin tersebut dari ketinggian.
2. Reignac-sur-Indre Maze (France)
Labirin Reignac-sur-Indre terletak di Touraine, mulai dibuat pada tahun 1996 dengan luas sekitar 4 hektar. Bentuknya yang melingkar mengingatkan kita pada fenomena crop-circle. Setiap tahun ada sekitar 85.000 wisatawan mengunjungi tempat ini.
3. York Maze, a Star Trek tribute (UK)
Terdiri atas 1,5 juta tanaman di atas lahan seluas 13 hektar untuk membentuk labirin di York ini. Kabarnya, rancangan labirin ini menggunakan teknologi via satelit, sehingga untuk merubah atau memindahkan jalurnya bisa seakurat mungkin. York Maze tercipta berkat kreasi Tom Pearcy guna memperingati Star Trek ke-40.

4. Ashcombe Maze (Australia)
Labirin Ashcombe ini lokasinya ada di Shoreham, bagian timur Mornington Peninsula, Victoria. Tinggi jalur labirinnya 3 meter dengan lebar jalur 2 meter. Di tempat ini juga ditanam 217 jenis bunga mawar, sehingga bisa menjadi tempat favorit pecinta mawar. Atau kamu punya rencana memberi mawar untuk orang tersayang? Silahkan ke Ashcombe dan pilih sendiri mawarmu.

5. Pineapple Garden Maze (Hawaii)
Sekarang kita ke Hawaii, tepatnya di Wahiawa. Di tempat ini ada labirin dengan jalur rumit sepanjang 3 mil, terbuat dari 14.000 jenis tumbuhan yang ada di Hawaii seperti hibiscus, croton, panax, heliconia, bahkan nanas! Tak heran, labirin ini tercatat di Guinness Book of Records 2001.

6. Snake Maze (UK)
Michael Blee (62 tahun) menghabiskan waktu beberapa bulan menciptakan 2,5 hektar bentuk labirin di Gore Farm, Upchurch, dekat Rochester, Kent. Tampaknya, Snake Maze merupakan labirin paling rumit yang pernah dibuat oleh Tuan Blee ini. Maklum, ia dikenal sebagai pencipta wahan labirin di daratan Inggris.

7. Il Labirinto (Italia)
 
Wow, labirin ini sudah ada sejak awal tahun 1700-an, terletak di kota Stra, dekat Venice. Tepatnya di wilayah Villa Pisani. Menurut kisah, di tahun 1807 Napoleon pernah hilang di sini.

8. Peace Maze (Irlandia)
Labirin yang resmi dibuka tahun 2001, mencakup wilayah seluas 1,1 hektar dengan panjang jalur 3.147 meter. Dibuat dengan 6000 batang pohon yew, dan ditanam oleh masyarakat di Irlandia bagian utara.

9. Hampton Court Maze (UK)
Mungkin labirin ini paling terkenal di Inggris. Tumbuhan yang ada sudah ditanam sejak jaman William of Orange antara tahun 1689 - 1695 oleh George London dan Henry Wise. Melingkupi wilayah seluas 1.350 meter persegi, dengan panjang jalur sekitar 0,8 km.

Labirin Hampton Court pernah dimuat dalam novel "Three Men in a Boat" karangan Jerome K.

10. Davis' Mega Maze (USA)
 
Letaknya di Massachusetts, berada di atas lahan Davis' Farmland, sebuah peternakan keluarga. Uniknya, bentuk jalur dalam labirin ini  selalu berubah tiap tahun.

Adrian Fisher yang merancang bentuk labirin ini di Dorse, Inggris. Konon, setiap tahun menghabiskan waktu sebanyak 12.800 jam kerja untuk membuat bentuk jalur labirin yang baru di tempat ini.

Labirin di Indonesia
 
Indonesia juga punya labirin, yaitu Labirin Taman Bunga Nusantara di Cipanas. Di tempat ini ada menaranya, sehingga kalau kita tersesat bisa minta bantuan.

13 Produk Kuno Asli Indonesia, Yang Masih Diproduksi Sampai Kini

13 Produk Kuno Asli Indonesia, Yang Masih Diproduksi Sampai Kini


Produk - produk ini adalah produk asli buatan dalam negeri, mereka sudah ada bahkan sejak Negara ini belum lahir (merdeka), melalui berbagai zaman, revolusi dan perubahan radikal bangsa ini, Produk - produk ini masih terus bertahan untuk tetap eksis di pasaran..

1. Permen Davos [1931]
SOEYATI Soekirman tak pernah luput membawa Davos. Nenek 68 tahun warga Banyumas ini sudah puluhan tahun menggemari permen itu. ”Orang-orang tua memang konsumen loyal kami,” kata Nicodemus Hardi, Managing Director Operasional PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos. Permen ini dirintis oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931. Lokasi pabriknya tetap sama hingga kini: Jalan Ahmad Yani 67, Kelurahan Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah. Perusahaan dilanjutkan anaknya, Siem Tjong An. Enam tahun berikutnya, bisnis diteruskan lagi ke anak dan menantu Tjong An: Toni Siswanto Hardi dan Corrie Simadibrata. Kini perusahaan tersebut dipimpin oleh Budi Handojo Hardi, generasi ketiga pendiri bisnis ini.

2. Wajik Week [1939]

SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.


3. Siroop Tjap Buah Tjampolay [1936]
RASANJA sedap, baoenja wangi. Itulah yang tertera dalam kemasan sirup Tjap Buah Tjampolay. Minuman legendaris asal Cirebon ini pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936. Hingga kini kemasan dan labelnya tak berubah.

4. Sarang Sari [1934]

Botolnya hijau, mirip botol bir. Tulisan dalam kemasannya tak berubah sejak 75 tahun lalu: Limonadestroop. Sarang Sari, begitulah nama sirup berbotol serupa bir itu, bertahan di tengah gempuran minuman berkarbonat. Cikal bakal sirup ini dimulai dari De Wed Bijlsma, pengusaha asal Groningen, Belanda, yang mendirikan NV Conservenbedrijf de Friesche Boerin pada 1934.


5. Ting-ting Jahe [1935]

NJOO Tjhay Kwee menunggang sepeda pancal mengitari Pasuruan. Kala itu, tahun 1935, Njoo sedang merintis usaha kembang gula Sin A di Pasuruan, Jawa Timur. Kisah ini dituturkan Dyah Purwaningsih, General Manager PT Sindu Permata, perusahaan yang memproduksi ting-ting jahe. Ayu adalah cucu Njoo alias generasi ketiga pemilik perusahaan ini.

6. Tahu Yun Yi [1940]

DALAM bahasa Mandarin, yun yi artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan tahu yang didirikan pada 1940 itu memang beruntung masih eksis hingga kini. Bisnis tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan di Jalan Jenderal Sudirman Belakang 231, Bandung. Pabrik tahu ini tak pernah berpindah hingga sekarang.

7. Teh Cap Botol [1940]

RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.


8. B29 [1930]

Menurun, tapi tak kehilangan pasar.
PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unilever—ketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasar—mendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.


9. Dji Sam Soe [1913]

RUMAH kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.


10. Kopi Warung Tinggi [1878]

Beberapa kali berhenti berproduksi, tetap hidup berkat kepercayaan pelanggan. Dulu resep lisan, kini tersimpan di komputer.
BATAVIA, 1878. Restoran di tepian Moolen Vliet Oost—kini Jalan Hayam Wuruk— Jakarta, itu berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Tampak lebih bagus, lebih besar, dan tinggi. Masyarakat di tepian Ciliwung lalu menyebutnya Waroeng Tinggi. Adalah Liaw Tek Soen, perantau asal Tiongkok, yang membangun warung itu bersama istrinya.


11. Kecap Bango [1928]

Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur.
BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru Indonesia. Delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo di kawasan Benteng tak menemukan sarang pertama sang Bango.

12. BATA

BERJAM-jam sepatu berbahan kanvas itu mengendap di ember penuh air. Basah kuyup, tapi tetap baik kondisinya. Wilfried Tampubolon, pemilik sepatu itu, cuma bisa memandanginya dengan kecewa. Pupus harapannya untuk mendapat sepatu baru. ”Dua tahun sepatu saya tidak diganti, makanya sepatu itu sengaja saya rendam,” kata Wilfried tertawa mengenang kenakalannya semasa kanak-kanak. Ibunya hanya mau membelikan sepatu baru kalau sepatu lama sudah rusak.

13. Batik Oey Soe Tjoen (1925)

PEMBUATAN selembar batik Oey Soe Tjoen bak ritual panjang. Awalnya, Muayah, pekerja di situ, menggoreskan lilin pada motif daun. Ia lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada sang bos, Widianti Widjaja, yang lalu memeriksanya dengan teliti. Bila dianggap oke, kain akan diambil alih pekerja lain. Ia meneruskan pekerjaan untuk motif lain.

Sejarah dan Perkembangan Jam

Sejarah Dan Perkembangan Jam



Siang dan malam, sejak dahulu orang akan membedakan waktu dengan melihat matahari, namun apa yang terjadi jika mendung ? tahukah kamu bagaimana orang - orang di zaman kuno menentukan atau mengetahui waktu secara akurat dan pas ?
Sperti di jaman modern ini, Jam ternyata sudah digunakan sejak Jaman kuno, melaui berbagai macam bentuk dan evolusi hingga menjadi jam yang sering kita lihat hari ini

Tahukah kamu?

Kata jam telah digunakan pada abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu, yang berasal dari bahasa latin yaitu 'clocca'.
Jam tertua yang disebut jam sundial atau jam matahari. Pertama kali digunakan sekitar 3.500 sebelum masehi. Jam ini menunjukan waktu berdasarkan letak matahari, dengan cara memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar yang kemudian ditandai dengan jam-jam dalam satu hari.

Orang Mesir sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu mengukur waktu dan membuat kalender dengan menggunakan obelisk.


Jam pasir muncul sekitar 1400SM, berdasarkan peninggalan yang ditemukan di kuburan Amenhoterp I, peninggalannya berupa bejana kecil berisi air yang memiliki lubang di bagian bawahnya yang berfungsi meneteskan air.
Jam air ditemukan di Mesir dan diberi nama clepsydra (kleph-sur-druh), pada tahun 1400SM.
Lalu, di Al-jaziri (1136-1206) dibuat jam air yang berbentuk gajah dan bisa menghasilkan suara di tiap jam.

Pada tahun 1950-an dibuat jam digital oleh The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania, sebagai perusahaan yang pertama kali membuat jam elektrik/digital.

Setelah itu, munculah beberapa brand jam tangan yang masih eksis hingga kini.

ROLEX
Jam tangan jenis ini booming seiring dengan kemunculan film James Bond 007 'On Her Majesty's Secret Service' pada tahun 1969. Di salah satu adegan, Bond yang diperankan oleh George Lazenby memakai jam rolex oyster dalam berbagai aksinya. Karena sangat diminati, dibuatlah jam tangan rolex yang didisain khusus untuk wanita yang dikenal dengan Rolex Oyster Datejust Lady yang terbuat dari stainless steel dengan dua tombol datejust, bertahtakan berlian, dan tahan air.

G-SHOCK
G-SHOCK generasi pertama
Awalnya, Casio sebuah perusahaan jam tangan ternama meluncurkan produk terbarunya G-SHOCK pada tahun 1983. Hingga tahun 1990-an jam tangan jenis G-SHOCK dan line-nya BABY-G ini jadi banyak digemari terutama oleh para seleb seperti Kanye West, Gabe Kling, Matt Hammer, Spike Lee, Lil' Wayne, Jordin Sparks, Lady Gaga dan Nick Cannon pada red carpet, video clip, hingga event-event fashion yang mereka datangi. Bentuknya yang dedisain unik dengan variasi warna yang beragam, menjadikan jam ini sebagai must-have-accesory.

ODM

Desainnya yang original, unik, dan tidak mudah ditiru, membuat ODM banyak diminati saat ini, terutama di kalangan remaja. Jam tangan digital ini menjadi terobosan baru terutama bagi dunia desain jam dan timekeeping, mulai dari cara pakainya yang menyerupai gelang dan bahan jam yang terbuat dari silikon. Selain itu, warna-warnanya yang menyerupai jelly sangat menarik, dan bisa dipakai cewek ataupun cowok (unisex watch).

Mengenal lebih jauh jembatan Ampera

Jembatan Ampera


Jembatan Ampera
Nama resmi Jembatan Ampera
Mengangkut 4 lajur
Melintasi Sungai Musi
Lokasi Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
Panjang total 1.117 m (3,665 kaki)
Lebar 22 m (72 kaki)
Tinggi 63 m (207 kaki)
Bentang utama 75 m (246 kaki)
Jumlah bentangan 1 (jembatan utama)
1 (keseluruhan)
Vertical clearance 115 m (377 kaki)
Koordinat 7°11′3″S 112°46′48″EKoordinat: 7°11′3″S 112°46′48″E
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Daftar isi

 [tampilkan

Struktur

Panjang : 1.117 m[rujukan?] (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton

Sejarah

Pemandangan Kota Palembang dari atas salah satu tower Jembatan Ampera
Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman Gemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.
Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.
Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.[1]
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.[2]
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara.[3] Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).[4]
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.[1]

Keistimewaan

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.[4]
Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.

Belajar bahasa Palembang

Bahasa Palembang


















Bahasa Palembang adalah bahasa yang dipertuturkan oleh masyarakat Palembang dengan jumlah penutur asli diperkirakan 500.000 orang.

Daftar isi

Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu baso Pelembang alus atau bebaso dan baso Pelembang sehari-hari. Baso Pelembang alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
Sementara itu, baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.
Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah di provinsi sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan provinsi di Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia biasanya diubah menjadi 'o'.

Kamus bahasa Palembang

Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya:
  • Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok.
  • Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco.

Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam bahasa Indonesia:

A

  • aman / amon = kalau
    Contoh: Aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek.
    Arti: Kalau kamu ke sana nanti, jangan lupa bawa pempek.
  • antok = antuk
    Contoh: Kartu kau tu antok, ulang oi!
    Arti: Kartu kamu itu terantuk, ulang dong!
  • asak = asalkan
    Contoh: Asak kau dapet cepek, ku enjok mobil la.
    Arti: Kalau kamu mendapatnya dengan cepat, saya kasih mobil deh.
  • awak = padahal
    Contoh: Awak kau yang salah, nak nyalahke wong.
    Arti: Padahal kamu yang salah, mau menyalahkan orang.
  • awan = siang
    Contoh: Awan tadi, budak Kertapati menang lomba bidar.
    Arti: Tadi siang, anak Kertapati menang lomba bidar.

B

  • bae = saja
    Contoh: Kau bae la yang bayar.
    Arti: Kamu sajalah yang bayar.
  • balak = masalah
    Contoh: Dak usah nyari balak la, kagek celako kau.
    Arti: Tidak usah cari masalah deh, nanti kamu celaka.
  • balek = pulang
    Contoh: Aku abes ni nak balek ke rumah.
    Arti: Saya setelah ini mau pulang ke rumah.
  • balen = ulang
    Contoh: Balen oi, mano ado maen cak tu.
    Arti: Ulang dong, mana ada main begitu.
  • banyu = air
    Contoh: Nak minum apo? Jawab: Banyu putih be.
    Arti: Tanya: Mau minum apa? Jawab: Air putih saja.
  • baseng = terserah/sembarangan
    Contoh: Baseng kau la, aku dak melok-melok bae.
    Arti: Terserah kamu sajalah, saya tidak ikut (kalau terjadi masalah, saya tidak ikut kena getahnya).
  • basa = gawat
    Contoh: Basa ni! dak pacak gawe galo.
    Arti: Gawah nih! Tidak bisa kerjakan semua.
  • baso = bahasa
    Contoh: Ae, baso Inggris bae dak pacak kau, cupu ni!
    Arti: Ya ampun, bahasa Inggris saja kamu tidak bisa, pecundang nih!
  • bebala = bertengkar (mulut)
    Contoh: Wong sebelah ni galak bebala sampe subuh.
    Arti: Orang sebelah suka bertengkar sampai subuh.
  • belagak = tampan, cakep, rapi
    Contoh: Wew, belagak nian kau hari ni!
    Arti: Wah, rapi sekali kamu hari ini!
  • belago = bertengkar saling pukul
    Contoh: Budak kecik tu galak belago, laporke plisi peh?
    Arti: Anak kecil itu suka berkelahi, laporkan ke polisi yuk?
  • bengak = bodoh
    Contoh: Bengak nian kau ni, baco be dak pacak!
    Arti: Bodoh sekali kamu ini, membaca saja tidak bisa!
  • begoco = berantem/berkelahi
    Contoh: Dak usah jingok jingok, begoco be kito!
    Arti: Tidak usah lihat-lihat, berantem aja kita!
  • berejo = bersusah-susah, berusaha
    Contoh: Berejo la kau! tula, diomongi dak galak dengar.
    Arti: Berusahalah kamu! Makanya, diberi tahu tidak mau dengar.
  • Bi Cek = ibu, bibi, tante; bi cik (bibi kecik) = bibi kecil, panggilan untuk tante dalam keluarga besar yang paling kecil/muda.
    Contoh: Bi cek! nak ke mano?
    Arti: Bibi! Mau ke mana?
  • budak = anak
    Contoh: Budak tino Pelembang emang cindo-cindo galo.
    Arti: Anak perempuan Palembang memang cantik-cantik semua.
  • buntang = bangkai
    Contoh: Depan kelas kito ado buntang tikus.
    Arti: Di depan kelas kita ada bangkai tikus.
  • buyan = bodoh
    Contoh: Makonyo belajar biar dak jadi buyan, adekku
    Arti: Makanya belajar adikku, agar kamu tidak menjadi bodoh.
  • besak kelakar = besar omong
    Contoh: Kau tu besak kelakar bae, jadi be idak.
    Arti: Kamu itu besar omong saja, jadi aja enggak.
  • bedalu = begadang
    Contoh: Jangan nemen nian bedalu kau tu
    Arti: Jangan sering begadang kamu itu

C

  • cak mano = bagaimana
    Contoh: Cak mano ni? pacak dak lulus kito ni
    Arti: Bagaimana ini? Bisa tidak lulus kita.
  • cak itula = ya begitulah
    Contoh: Cak itula, basa nian kito
    Arti: Begitulah, benar-benar dalam kesulitan kita.
  • calak = pintar, cerdik <kadang terkesan curang>
    Contoh: Oi calak nian kau e, wong ngaki kau bawak kereta.
    Arti: Cerdik juga kamu ya, orang lain jalan kaki kamu bawa sepeda.
  • cemeke'an = pelit
    Contoh: Cemeke'an nian, goceng be dak ngasi.
    Arti: Pelit sekali, mamberi lima ribu saja tidak mau.
  • cetuk = patuk
    Contoh: Lakinyo mati dicetuk ulo.
    Arti: Suaminya meninggal dipatuk ular.
  • cotang = menebak-nebak dalam soal pilihan
    Contoh: Cotang 5 bener 4, hebat dak?
    Arti: Sembarangan jawab lima soal, benar empat, hebat tidak?
  • cugak = kecewa
    Contoh: Keno cugak be aku lantak dio.
    Arti: Saya kecewa karena dia.
  • Cucung = cucu
    Contoh: Woi cung, kalo kau ke Plaju, belike aku pempek
    Arti: Cu, kalau kamu ke Plaju, belikan kakek/nenek pempek.
  • cindo = cantik
    Contoh: Cindo nian tino tu, pacak "peca utak" aman jingokinnyo terus.
    Arti: Cantik sekali perempuan itu, bisa "pecah otak" kalau melihatnya terus.
  • cenela = sendal
    Contoh: Woi, jangan pake cenela aku!
    Arti: Woi, jangan pakai sendal saya!
  • cangking = jinjing
    Contoh: Cubo dicangking bae, biar mudah.
    Arti: Coba dijinjing aja biar mudah.
  • cokot = gigit
    Contoh: Hamper be aku tadi dicokot anjing
    Arti: Hampir saja saya tadi digigit anjing

D

  • Dak papo = tidak apa-apa
    Contoh: Dak papo la! Cuman denget bae.
    Arti: Tidak apa-apalah, cuma sebentar saja.
  • dak katek / katek = tidak ada (lebih tegas)
    Contoh: Dak katek malu nian kau ni!
    Arti: Tidak ada malu sekali kamu ini!
  • dak katek-katek = tidak ada terus
    Contoh: Aku pegi ke sano? Dak katek-katek.
    Arti: Saya pergi ke sana? Tidak ada terus.
  • dak terti = tidak mengerti
    Contoh: Dak terti aku pelajaran ni.
    Arti: Saya tidak mengerti pelajaran ini.
  • dewe'an = sendirian
    Contoh: Pegi samo siapo kau? Dewe'an be?
    Arti: Pergi sama siapa kamu kesana? Sendirian saja?
  • dulur = saudara
    Contoh: Oi dulur! Po kabar?
    Arti: Saudara! Apa kabar?
  • doken = dulu
    Contoh: Ai, ngopi doken biar dak ngantok.
    Arti: Aduh, minum kopi dulu agar tidak mengantuk.

E

  • emak : ibu
    Contoh: Emak, ado yang ngolake aku.
    Arti: Ibu, ada yang mempermainkan saya.
  • enjuk = beri
    Contoh: Enjuk siapo la bunga ni, yo?
    Arti: Diberikan dengan siapa bunga ini, ya?
  • ekar = kelereng
    Contoh: Ekar aku hargonyo goban, kau punyo?
    Arti: Kelereng saya harganya lima puluh ribu, punya kamu (harganya berapa)?
  • ecak-ecak = pura-pura
    Contoh: Kau ni jangan ecak-ecak dak tau.
    Arti: Kamu ini jangan pura-pura enggak tau.
  • Eder = benar/beres
    Contoh: Gawean kau ni dak pernah eder.
    Arti: Kerjaan kamu itu tidak pernah benar/beres.

G

  • Galak = mau, sering, suka
    Contoh: Galak makan dak? (galak = suka)
    Contoh: Aku galak dengan kawu. (galak = mau/suka)
    Contoh: Tu la, galak takok'an, keno batunyo kawu sekarang. (galak = sering)
  • galar = lantai
    Contoh: Kaparke baye mangkok tuh di pucuk galar.
    Arti: Letakkan saja mangkuk itu di atas lantai.
  • galo = semua
    Contoh: Wong kito galo.
  • gancang = cepat
    Contoh: Gancang dikit kak, kagek telat aku ni sekolah.
  • gedek = dinding / tembok
    Contoh: Lukisan sikok itu tolong dipasang di gedek sebelah sano yo mang.
  • geli-geli = mudah (bahasa kiasan yang diambil dari geli yang maknanya sama dalam bahasa Indonesia)
    Contoh: Mak ini sih geli-geli bae.
  • geli-geli basa = sangat mudah
    Contoh: Pacak dak? Geli-geli basa.
  • geta basa = bokek, pelit
    Contoh: Geta basa dio tu.
  • goco = tinju
    Contoh: Ati-ati samo preman itu, kagek keno goconyo.
  • gandekan = ahli/jago
    Contoh: Wai, budak itu gandekan nian maen ekar.
    Arti: Wow, anak itu ahli/jago sekali bermain kelereng.

I

  • idak = tidak
    Contoh: Idak galak makan dio dari kemaren.
    Arti: Tidak Mau makan Dia dari Kemarin.
  • igo = terlalu
    Contoh: Tula pelit igo! Rasoke kau sekarang
    Arti: Itulah Pelit sekali ! Rasakan kamu Sekarang
  • iwak = ikan
    Contoh: Iwak belido emang paleng padek dibikin pempek.
    Arti: Ikan Belida Emang paling enak dibikin Pempek.

J

  • jabo = luar
    Contoh: Tolong buangke sampah ni ke jabo, yo.
  • jingok = lihat
    Contoh: Jingok- ingok kalo kakak aku dateng, yo
  • jiron = tetangga
    Contoh: Kenal dak kau samo jiron kawu?
  • julak = dorong
    Contoh: Kau dijulak siapo dek? Ngapo pacak nyampak cak ini?
  • Jero = dalam
    Contoh: Kambang ini jero nian.
    Arti: Empang ini dalam sekali.
    Contoh: Cubo cari di jero kamar.
    Arti: Coba cari di dalam kamar.
  • jeramba = jalan/jembatan
    Contoh: Nah, jeramba kayu iko la banyak yang bolong.
    Arti: Nah, jalan/jembatan kayu ini sudah banyak yang bolong.

K

  • kacek = selisih
    Contoh: Kacek dikit jugo, dak apo la.
  • kacuk-an = sanggama
    Contoh: Jangan kacuk-an di luar nika ye, doso tu!
  • kagek = nanti
    Contoh: Nak pegi, lum? Kagek, yo.
  • kambang = kolam
    Contoh: Wow, kambang iwak makin cantik bae mak ini ari.
  • kanji = genit/nafsu seksual berlebihan/binal
    Contoh: Jingokla, betino itu kanji nian galak ngucak lanang.
  • katek = tidak ada
    Contoh: Kesian jingok dio, katek duit, katek rumah, katek kerjo.
  • kecik = kecil
    Contoh: Pempek telok kecik seporsi berapo?
  • kelaso = tikar, alas duduk, alas tempat tidur
    Contoh: Bentangke la kelaso tuh, aba kau nih nak tiduk dulu.
  • kempet = kempes
    Contoh: Ai, ban mobil aku kempet pulo.
  • kendak = kehendak/kemauan
    Contoh: Kendak aku ni cak ini, ngapola jadi cak itu?
  • ketek = perahu
    Contoh: Turis tu lagi naek ketek nyebrang sunge musi
  • kito = kita
    Contoh: Wong kito galo.
  • kleker = kelakar
    Contoh: Mang Cek kau tu emang rajo kleker, ngehayal telalu tinggi.
  • klepeh = dompet
    Contoh: Supayo dak dimaling, pastike klepeh ditempek ke jangan baseng.
  • kocek = potong, kupas
    Contoh: Diemla, agek kukocek palak kau!
  • kambang = empang

L

  • la = sudah
    Contoh: La selesai lum? Lamo nian.
  • ladeng = pisau
    Contoh: Kau buang ke mano ladeng bekas kau nujah tadi?
  • laju = ayo, akibatnya/jadinya
    Contoh: Galak laju, dak galak sudah. (laju = ayo)
    Contoh: Lantak bebala, laju keno marah budak tu (laju = akibatnya/jadinya)
  • lajuke = urusi
    Contoh: Aman kau galak, lajuke la.
  • lanjak'i = mengerjakan, mengurusi
    Contoh: Mumpung regonyo murah, lanjak'i la cek
  • lantak = gara-gara
    Contoh: Lantak kau la, jadi rusak komputer aku ni.
  • lemak = enak
    Contoh: Makanan di sini la dak lemak, mahal pulo.
  • lihai = mahir
    Contoh: Lihai nian dio matematika, les di mano dio, yo?
  • lokak = kerjaan, masalah
    Contoh: Kalo ado lokak, kabari bae aku ye mang.
  • lolo = bodoh
    Contoh: Alangke lolo gawe budak kecik tu.
  • lum = belum
    Contoh: Sudah, lum?
    sudah,Belum?
  • linjangan = pacar
    Contoh: Hai, linjangan kau sekarang sapo?
    Arti: Hai,pacar kamu sekarang siapa?

M

  • madak'i = Masa, sih?
    Contoh: Mada'i kito kalah? Perasaan la lemak tekwan kito ni.
    masa,sih kita kalah? perasaan sudah enak tekwan kita ini
  • mak ini ari = hari gini
    Contoh: Mak ini ari, mase ado bae wong yang galak maleng ayam.
    hari gini,masih ada saja orang yang suka mencuri ayam
  • Mang Cek = paman
    Contoh: Di rumah mang cek aku ado kebon rambutan.
    dirumah pama saya, ada pohon rambutan
  • mekek-mekek = berteriak/memekik
    Contoh: Oi cek, ngapo dio la dari tadi mekek-mekek?
    oi ,kenapa dia dari tadi berteriak?
  • mekot, milu = ikut
    Contoh: Mekot oi ke sano, la bosen aku di siko.
    ikut dong kesana, sudah bosan saya disini
  • menujah = menusuk
    Contoh: Wai, kawu ni mirip yang nujah adek aku dulu tu.
    wai,kamu ini mirip yang menusuk adik aku dahulu
  • mengot = lengkung
    Contoh: Mistar ni pacak mengot pulo.
    Penggaris ini bisa lengkung juga
  • meseng = buang air besar
    Contoh: Budak tu galak meseng di celano aman aku kejutke.
    orang itu suka buang air besar di celana kalau aku kageti
  • metu = keluar
    Contoh: Dio tu dak pernah metu dari kamar sejak ditujah aku.
    dia itu tidak pernah keluar dari kamar setelah aku bunuh
  • merep = mirip, menyerupai
    Contoh: Yyo merep wong ini.
    iya mirip orang ini
  • minta alem = manja, cari perhatian
    Contoh: Minta alem nian dio ni.
    manjam sekali dia ini
  • mentek, mengkek = "belagu", banyak gaya
    Contoh: Mengkek nian budak tu!
    Belagu sekali orang itu

N

  • nak = mau
    Contoh: Diemla! Nak keno marah guru kawu?
    Diamlah! mau kena marah guru kau?
  • ggambok = pamer
    Contoh: Dak usahlah nak ngambok kau tu! Jingok dulu na gambar aku.
    tidak usag pamer kamu itu ! lihat dulu gambaran aku
  • ggatoke = mengatakan
    Contoh: Walikota ngatoke kalu dio bakal gusur galo pedagang kaki limo.
     walikota itu mengatakan kalau dia akan membersihkan semua pedagang kaki lima
  • ngolake = menipu
    Contoh: Koko kau tu galak ngolake, ngomong jual ayam bangkok taunyo ayam kampung.
    koko, kamu itu suka menipu,bilangnya jual ayam bangkok tidak taunya ayam kampung
  • ngota'i = membohongi
    Contoh: Ai, kau ni ngota'i aku dari dulu, apo kendak kawu?.
    aii kamu ini membuhongi saya dari dulu, apa mau kamu?
  • nian = benar
    Contoh: Kau cak calak nian kek aku, yo?.
    kamu seperti curang benar ke saya, yo?
  • nianan = beneran
    Contoh: Nianan pesta-pesta kito malem ni?
    Beneram pesta kita malam ini?
  • ngeribak'i = peduli amat
    Contoh: Ngeribak'i kau la, kawu tu siapo?
    sudah tidak peduli kamu ! kamu itu siapa?
  • ngigik = lucu
    Contoh: Ngigik nian wong yang bikin kamus ni.
    lucu sekali orang yang bikin kamu ini
  • ngenyek = mengejek
    Contoh: Budak tu emang galak ngenyek, kesel jugo lamo-lamo.
    orang itu suka mengejek,kesal juga lama-lama
  • nyampak = jatuh
    Contoh: Ajaib, la nyampak dari lante 30 masi pacak idup
    ajaib,sudah jatuh dari lantai 30,masih bisa hidup
  • nyenyes = cerewet
    Contoh: Aku dak seneng dengan wong nyenyes cak dio.
    saya tidak suka dengan orang yang cerewet seperti dia
  • ngagok'i = menanggapi
    Contoh : Berentilah ngagok'i nyo,gek dio nangis
    berhentilah menanggapinya,nanti dia nanggis
  • nemen = sering
    Contoh: Jangan nemen nian maen tempat wong itu.
    Arti: Jangan terlalu sering main ke tempat orang
  • nganjok = terjun
    Contoh: Jangan galak nganjok dari pagar lagi kau tu.
    Arti: Kamu itu jangan suka terjun dari pagar lagi.
O
  • "Obak" = Penjara/Sel
    Contoh: Wong galak maling bakal masuk obak.
    Arti: Orang yang suka mencuri akan masuk penjara.
  • oncak = unggulan
    Contoh: Pakela oncak kau, tetep aku tula yang menang pasti.
    pakailah unggulan kamu, masih saja saya yang akan menang
  • oplet = angkot
    Contoh: Kalu oplet warno merah stop di mano, yo?
    kalau angkot warna merah berhentinya dimana, ya?
P
  • Pacak = bisa
    Contoh: Pacak gilo jugo aku kalo cak ini terus
    Bisa Gila juga saya kalau seperti ini terus
  • Palak = kepala
    Contoh: Pening palak aku jingok kelakuan dio
    kepala aku pusing kalau lihat tingkah laku dia
  • Panto = cuma
    Contoh: Panto itu be dak pacak, makmano kau ni?
    Cuma itu aja tidak bisa,Gimana kamu ini?
  • Pasak = pasar
    Contoh: Pasak Plaju la canggih sekarang, nyaman men nak blanjo
    Pasar plaju sudah canggih sekarang,nyaman kalau mau berbelanja
  • Payo = ayo
    Contoh: Ke PIM dak? payo!
    Mau ke PIM gak? Ayo!
  • Pecak = seperti
    Contoh: Badan pecak gorila cak tu, kalahla dio
    Badan seperti gorila kamu itu, kalahlah dia
  • Pecik = menembak
    Contoh: Ae cupu ni, pecik ekar be dak pacak
    Ai pecundang nu, menembak kelereng saja tidak bisa
  • Peh la = yuk
    Contoh: Maen dak? peh la
    Main Tidak? yuk
  • Penesan = bercanda
    Contoh: Jangan langsung tujah2an oi, cuma penesan dio tu
    Jangan Langsung Berbunuhan, Ia itu hanya bercanda
  • Pilat (tidak sopan) = Kata kasar, arti: orang yang bibirnya ada bekas operasi(?)
    Contoh: Pilat ni! bawa mobil tu beneran dikit!
  • Pocok = atas
    Contoh: Dio lagi di pocok, beneri atep
    Dia lagi diatas, membetulkan genteng
  • Prei = libur
    Contoh: Kapan prei?
    Kapan Libur?
  • punyo = punya

R

  • Rai = muka, tampang
    Contoh: Rai kau make apo? maken cantik bae kw bik
    Wajah kamu pakai apa? makin cantik saja kamu
  • Ringam = benci
    Contoh: Ringam nian jadi wong tu!
    Benci sekali jadi orang itu
  • Rese = habis
    Contoh: Ai rese makanan ini
    Ai Habis makanan ini

S

  • Sanjo = bertamu
    Contoh: Kagek sincia sanjo ke tempat aku ye,
    Nanti Sincia Bertamu ketempat saya ya, 
  •  Sangkek = keranjang, bungkusan berisi makanan yang dibagikan waktu ultah anak kecil
    Contoh: La dapet sangkek lum kau?
    Sudah dapat Keranjang belum kamu?
  • Saro = sulit
    Contoh: Kalo cak ini saro! jadinyo cak mano?
     Kalau seperti ini sulit! jadinya gimana?
  • Sapo = siapa
    Contoh: Sapo bae yang ranking, dapet voucher les gratis disano
    Siapa saja yang Peringkat, mendapatkan Voucher Les gratis disana
  • Semekuk = berbentuk tak sempurna
    Contoh: Dak semekuk nian gambar kau, budak TK be lebih lihai
    Tidak Sempuna gambar kamu, Anak TK saja lebih bisa
  • Sepur = kereta api
    Contoh: Ado wong dilindas sepur malem tadi
    Arti: Ada orang terlindas Kereta api tadi malam
  • Sike = pelit
    Contoh: Dak usah sike la, awak kayo
    Arti: Tidak usah pelit ya, Padahal Kaya
  • Sius = serius
    Contoh: Siusan oi? mak mano nian ceritonyo?Arti: Seriusan ya? gimana ceritanya?
  • Sikok = satu
    Contoh: Bagi sikok wong sikok, jangan banyakan
     Arti: Batu satu untuk satu orang, jangan kebanyakan
  • Singit = sembunyi
    Contoh: Maleng tu singitan di wc rumah aku
    Arti: Pencuriitu sembunyi di Toilet rumah saya
  • Siru = heboh
    Contoh: Dak usah siru! mano buktinyo?
    Arti: Tidak usah siru! mana buktinya?
  • Sedenget = sebentar
    Contoh: Sedenget be, dak lemakkan aku kalo dak ke rumah dio
    Arti: Sebentar saja, Tidak enak saya kalau tidak kerumah dia
  • Sekewet = curang
    Contoh: Ketauan ye kau galak maen sekewet
    Arti: Ketahuan ya kalau kamu suka main curang
  • Sokor = "sukurin"
    Contoh: Sokor! makonyo latihan dulu men nak tanding tu
    Arti: Sukurin! makanya latihan dulu kalau mau tanding

T

  • Tako'an = sombong
    Contoh: Wong tako'an cak dio emang harus dibasmi
    Arti: Orang sombong kayak dia emang harus dibasmi
  • Tebudi = tertipu
    Contoh: Dak tau aku ini palsu, tebudi aku oleh dio
    Arti: Tidak tahu saya ini palsu, Tertipu saya karna dia
  • Tedok = tidur
    Contoh: Tedok tu jangan malem malem
    Arti : Tidur itu jangan malam-malam
  • Tek aguk = tidak ada kerjaan (tidak digunakan terpisah)
    Contoh: Tek aguk nian dio, nyoret nyoret papan
    Arti: Tida ada kerjaan dia mencoret-coret papan
  • Terajang = hantam
    Contoh: Na, nyengir nyengir, terajang gek kau!
    Arti: nah, Ketawa-ketawa, Nanti saya hantam kamu
  • Tetak = potong
    Contoh: Tetak palak aku kalo kau dapet cepek
    Arti: Potong kepala saya kalau kau dapat seratus
  • Tino = betina/perempuan
    Contoh: Budak tino itu begawe di PS
    Contoh: Anak perempuan itu bekerja di PS
  • Tangani = selesaikan, hajar, pukul
    Contoh: Dak usah macem macem, tangani gek kau!
    Arti: Tidak usah macam-macam,Nanti kau ku hajar
  • Tula = itulah
    Contoh: Tula! la ku ngomongi caronyo tu mak ini, dak cayo kau
    Arti: Itulah! sudah saya bilangi caranya seperti ini, Tidak percaya kamu
  • Tujah = menusuk
    Contoh: Ne, kau. Ngapo nyingok-nyingok, kagek ku tujah
    Arti:Neh,kamu. Kenapa Lihat-lihat, nanti ku bunuh
  • Tekak = bandel
    Contoh: Kau ni tekak nian, wong apo bukan?
    Arti: Kamu ini bandel banget, orang apa bukan?
  • Tebok = bolong
    Contoh: lawang ini tebok galo bekas peluru
    Arti: Pintu ini bolong semua bekas peluru
  • Tekepor = terkapar
    Contoh: Peserta gerak jalan banyak yang tekepor
    Arti: Peserta Gerak jakan banyak yang terkapar
  • Tekacip = kelamaan menunggu (seseorang/sesuatu)
    Contoh: Ai gawe kau ni,aku laju tekacip disini
    Arti: Ai kerjaan kamu ni,saya jadi kelamaan nunggu
  • Tegok = telan
    Contoh: Tegok bae ubat tu
    Arti: Telan saja obat itu

U

  • Ucak-ucak = main-main, tidak serius
    Contoh: Ae SFC ni maennyo ucak ucak sekarang
    Arti: Aduh, SFC ini mainnya tidak serius sekarang
  • Uji = kata
    Contoh: Uji dio kalo pacak gawe ke soal ni, nak dienjok cepek ceng kito
    Arti: kata dia kalau bisa kerjakan soal ini, nanti dikasih uang
  • Umep = panas / masak / mendidih
    Contoh: Bik, banyu tuh lah umep, angkatlah
    Arti: Bibi, Ait itu sudah panas, Angkatlah
  • Untal = lempar
    Contoh: Untal tu bener dikit, nyangkut ke atep gek
    Arti: Lempar itu yg benar dikit, nanti nyangkut di genteng
  • Ulo = ular
    Contoh: Ampir be aku ninjek ulo di sawah
    Arti: Hampir saja saya pinjak ular di sawah
  • Umbel = ingus
    Contoh: Kau ni la besak masih umbelan
    Arti: Kamu ini sudah besar masih ingusan

W

  • Wong = orang
    Contoh: Wong kito galo, wong Palembang
    Arti: Orang kita semua, Orang Palembang

Y

  • Yasi = sah
    Contoh: Dak yasi pemilu tu, banyak maen calak dio
    Arti: Tidak Sah pemilu itu, Banyak Bermai Curang Dia

Perubahan vokal

Beberapa kata dalam bahasa Palembang yang sama dengan Bahasa Indonesia, hanya berubah vokal akhirnya:
  • Ado = ada
  • Apo = apa
  • Biaso = biasa
  • Biso = bisa
  • Dio = dia
  • Dimano = di mana
  • Disano = di sana
  • Iyo = iya
  • Jawo = Jawa
  • Jugo = juga
  • Kemano = ke mana
  • Kato = kata
  • Ketawo = tertawa
  • Kito = kita
  • Mano = mana
  • Ngapo = mengapa
  • Pulo = pula

Kemiripan dengan Daerah Lain

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi dan Bengkulu. Di kedua daerah ini, akhiran 'a' pada kosakata Bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan. Akan tetapi banyak juga bahasa Palembang asli yang tidak digunakan pada provinsi Jambi maupun Bengkulu. Logat yang dimiliki merekapun berbeda. Kemiripan dengan bahasa Jawa: iyo, biso, wong, ulo, rai, prei, sepur, melok, ladeng, iwak, gedek, dulur, dewe'an, bae, balek, banyu, awan, awak, iwak, balen, kelaso, kacek, jabo. Kemiripan dengan bahasa Banjar: banyu, awak, iwak, ladeng, dulur, umep (humap= gerah), enjuk (unjuk), jingok (jinguk), gancang.